Dra. Muliati

Menulis itu jiwa dan nyawa Jika masih bisa menulis berarti jiwa dan nyawa masih sehat Pupuklah itu selagi ada kesempatan Menulislah kap

Selengkapnya
Navigasi Web
UDIN JADI REBUTAN

UDIN JADI REBUTAN

UDIN JADI REBUTAN

Muliati

Tak henti-henti cewek-cewek cantik, ala mereka menggunjingkan Udin, pria tampan yang menawan dan baik hati katanya. Menurut sebagian cewek-cewek yang belum mengenalnya, Udin pasti jadi rebutan. Siapa saja yang bertemu Udin pasti akan terpesona. Tapi tidak dengan Mucef, Udin merupakan sosok yang menjengkelkan. Udin paling suka menzolimi Mucef. Sering mempermainkan hati Mucef, yaitu Uki, Esi, dan Fitra. Kecuali MU tidak mampan ia goda.

Jika Udin bertemu denga Fitra, ia menjanjikan makan di restoran yang paling mahal. Pernah satu kali, ia mengajak fitra makan di restoran Lamun Ombak yang enak dan mahal harganya. Begitu senangnya Fitra diajak ke sana, ia ambil lauk yang banyak. Dalam hati Fitra, “Mumpung Udin yang bayarkan, saya akan ambil lauk yang enak-enak, “katanya dalam hati sambil menelan air ludahnya sendiri. Hahaha… tahu ndak, setelah mau bayar, Udin bilang dompetnya tinggal di rumah. Dengan wajah yang memelas, Udin melihat ke Fitra. Fitra pun terenyuh melihat wajah melakolis Udin. Akhirnya, Fitralah yang membayarkan makanan yang dipesannya.

Lain lagi Uki dan Esi, punya pengalaman setu dengan Udin. Udin ini di samping ganteng juga pintar merayu. Uki dijanjikan akan diberi sebuah rumah cantik, jika Uki mampu membuat taman yang indah di rumahnya. Dengan segala rayuan, Uki mau saja jika Udin menyuruhnya. Akhirnya rumah Udin penuh dengan bunga-bunga yang ber warna-warni. Di samping menananm bunga, Uki juga sering mencucikan pakaian Udin.

Esi ini pintar, ia pelajari sifat Udin. Udin ini pelit mengeluarkan uang. Jika giliran Esi ke rumah Udin, ia sembunyikan semua makanan yang ada dalam kulkas dan dibawanya pulang. Paling ia tinggalkan satu atau dua buah. Esoknya, Udin marah-marah kepada Esi. Esi tidak peduli karena ia tahu Udin sangat sayang kepadanya. Tahu kenapa? Esi tugasnya menulliskan isi hatinya di laptop. Esilah yang mengirimkan karyanya ke percetakan. Jika terjual banyak, Esi akan mendapatkan uang persen dari buku Udin.

Cu dan Mul orangnya tidak begitu dekat dengan Udin, tapi karena berteman dengan Uki , Esi dan Fitra, Udin juga sering bertemu mereka berdua. Jika Mul ke rumah Udin menemani Esi, pasti mengambil bunga Udin. Jika ada yang cantik dan mahal, Mul pasti membawanya pulang tanpa meminta kepada Udin. Kalau diminta, Udin pasti tidak mau memberinya. Ia akan marah. Jika ia marah, Kumisnya akan naik ke hidung dan susah turun lagi.

Cu orangnya pendiam dan sering mengambil buku Udin karena ia kutu buku. Jika ada buku yang bagus, ia akan membawanya pulang. Asyik berteman dengan Udin. Ia pelit, tapi Mucef memanfaatkannya. Mereka sangat senang melihat Udin marah. Jika marah, kumisnya naik, Mucef terpingkal-pingkal tertawa. Hhhh, cukup itu dulu ya cerita tentang Udin. Tunggu ceritanya, ya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

04 Jun
Balas

Mksh pak Dede

04 Jun

Huhu...udiin. kamu nyebelin deh...kok mucef mau temenan sama kamu. Haha

05 Jun
Balas

Hahaha

05 Jun

Hehehe... seribu cerita tentang Udin yaa... bund..

05 Jun
Balas

Iya. Hhhh

05 Jun



search

New Post